Antara Physical Effect Dan Metaphysical Phenomenon
Tulisan ini sebenarnya merupakan salah satu riset yang sedang saya lakukan. Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk membedakan antara physical effect (efek lahiriah) dan metaphysical phenomenon (fenomena metafisika).
Dari sisi pengalaman manusia, makna dari kedua istilah ini sebenarnya sama. Tapi kondisi pada saat pengalaman ini terjadilah yang membedakan kedua istilah tersebut. Maksudnya begini, cubitlah diri anda saat membaca artikel ini, apakah terasa sakit? Jika iya..sekarang anda coba ingat-ingat kembali kepada suatu pengalaman rasa sakit yang sama, tapi dalam kondisi berbeda. Yaitu di saat anda sedang tidur dan bermimpi. Yang satu bisa merasakan sakit, dan yang lainnya pun demikian.
Padahal, yang pertama ada gerak lahiriahnya sehingga memunculkan efek lahiriah. Tapi yang kedua tak ada gerak lahiriah, namun ia pun telah memunculkan efek yang (hampir) sama. Penjelasan ini tentu akan meluas jika diteruskan, dan bisa merambat ke berbagai sisi kajian lainnya. Misalnya persoalan crossing atau melewati. Pertanyaannya begini, mungkinkah sebab fisikal memunculkan akibat/efek/fenomena yang bersifat metafisik? Dan mungkinkah sebab metafisik memunculkan akibat/efek yang bersifat fisik?
Hal ini masih menyimpan banyak ilmu dan rahasia yang perlu dikaji lebih jauh. Namun, dalam konteks ini, Al-Qur’an sendiri sebenarnya telah membicarakan tentang kedua efek yang sama, tapi tak serupa itu, seperti firman Allah swt yang mengatakan:
“Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. 10:57)
“Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (QS. 16:69)
“Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. 41:44)
Dan dalam sebuah ayat yang cukup panjang, Allah swt berfirman:
“Maka Aku bersumpah dengan masa Turunnya bagian-bagian Al-Quran.
Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu Mengetahui.
Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia,
Pada Kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.
Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
Kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.
Maka Mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, Padahal kamu ketika itu melihat,Dan kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. tetapi kamu tidak melihat, Maka Mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan.
Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, Maka keselamatanlah bagimu Karena kamu dari golongan kanan.
Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat, Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, Dan dibakar di dalam jahannam.
Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar.” (QS. 56:75)
Efek Lahiriah dan Fenomena Metafisika Tentang Al-Qur’an Menurut Riwayat Hadis.
- “Sesungguhnya kalbu-kalbu ini akan berkarat sebagaimana besi dapat berkarat, dan kalbu-kalbu itu dapat berkeliau dengan membaca al-Quran”.
- Rasulullah saw bersabda, “Ibadah yang paling utama adalah membaca al-Quran”.
- Imam Ali as berkata, “Barangsiapa membaca al-Quran, seakan-akan kenabian telah dimasukkan ke dalam dadanya. Hanya saja, ia tidak mendapatkan wahyu”. (Majma’ al-Bayân, jilid 1, hal. 16)
- Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik penyafaat pada hari Kiamat adalah al-Quran bagi orang selalu bersamanya”. (Nahj al-Fashâhah, Hadis ke-3134)
- Rasulullah saw berkata, “Hiasilah al-Quran itu dengan suara kalian. Setiap sesuatu memiliki hiasan, dan hiasan al-Quran adalah suara yang indah”. (Al-Kâfî, jilid 2, hal. 450)
- Imam Hasan bin Ali as berkata, “Sesungguhnya di dalam al-Quran ini tersimpan pelita-pelita cahaya dan obat bagi hati”. (Jâmi’ al-Akhâr wa al-Atsâr, jilid 1, hal. 164)
- Rasulullah saw berkata, “Jika seseorang telah mengkhatamkan al-Quran, enam puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya”. (Jâmi’ al-Akhâr wa al-Atsâr, jilid 1, hal. 339)
- Rasulullah saw bersabda, “Jika seseorang membaca al-Quran, lalu salah membacanya atau ia bukan orang Arab, maka malaikat akan menulisnya sebagaimana ia diturunkan”.(Kanz al-‘Ummâl, jilid 1, hal. 513, Hadis ke-2284)
- Imam as-Sajjâd as berkata, “Seandainya seluruh penduduk yang berada di timur dan barat mati, niscaya aku tidak akan takut setelah al-Quran bersamaku”. (Mîzân al-Hikmah, jilid 8, hal. 67)
- Rasulullah saw bersabda, “Selayaknya kalian selalu bersama al-Quran dan menjadikannya sebagai imam dan pemimpin”.
- Rasulullah saw bersabda, “Terangilah rumah kalian dengan bacaan al-Quran”.
- Rasulullah saw bersabda, “Al-Quran adalah hidangan (pendidikan) Ilahi. Maka, belajarlah dari hidangan (pedidikan) tersebut semampu kalian”.
- Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya suara yang indah adalah hiasan al-Quran”.
- Imam al-Kâzhim as berkata, “Di dalam al-Quran terdapat obat untuk setiap penyakit”.
- Rasulullah saw bersabda, “Perindahlah al-Quran dengan suara kalian, karena suara yang indah akan menambah keindahan al-Quran”. (‘Uyûn al-Akhbâr, jilid 2, hal. 69)
- Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa membaca al-Quran dan tidak mengamalkannya, Allah akan membangkitkannya dalam keadaan buta pada hari Kiamat”.
- Abu Ja’far as berkata, “Segala sesuatu memiliki musim semi, dan musim al-Quran adalah bulan Ramadhan”.
- Imam Shâdiq as berkata, “Seseorang yang sedang membaca al-Quran memerlukan tiga hal: kalbu yang khusyu’, badan yang tenang, dan tempat yang sepi”.
- Imam Shâdiq as berkata, “Sesungguhnya orang yang berusaha memahami al-Quran dan menghafalkannya dengan susah-payah dan kekuatan hafalan yang minim, pahalanya adalah dua kali lipat”.
- Imam Ali as berkata, “Hak seorang anak atas orang tuanya adalah hendaklah ia memilih nama yang baik baginya, memperbaiki etikanya, dan mengajarkannya al-Quran”.
- Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memuliakan al-Quran, sesungguhnya ia telah memuliakan Allah”.
- Rasulullah saw bersabda, “Allah memiliki hak wajib atas setiap Mukmin, baik lelaki maupun wanita, merdeka maupun budak untuk mempelajari al-Quran”.
- Imam Ali as berkata, “Pembuahan iman adalah dengan membaca al-Quran”. (Mîzân al-Hikmah, jilid 8, hal. 81)
- Rasulullah saw bersabda, “Amalan umatku yang termulia adalah membaca al-Quran”.
- Imam Shâdiq as berkata, “Bacalah al-Quran dan jadikanlah ia sebagai tenpat kalian bersandar, karena Allah tidak akan menyiksa hati yang menjaga al-Quran”. (Mustadrak al-Wasâ`il, jilid 1, hal. 290)
- Imam Shâdiq as berkata, “Orang yang menghafalkan al-Quran dan mengamalkannya, ia akan bersama para duta Ilahi yang mulia nan baik”. (Ushûl al-Kûfî, jilid 2, hal. 411)
- Imam Shâdiq as berkata, “Selayaknya bagi seorang Mukmin untuk tidak meninggal dunia kecuali setelah mempelejari al-Quran atau sedang mempelajarinya”. (Ushûl al-Kûfî, jilid 1, hal. 444)
- Imam Ridhâ as berkata, “Janganlah kalian melanggar Kalâm Allah dan janganlah mencari petunjuk di selainnya, karena kalian akan tersesat”. (‘Uyûn Akhbâr ar-Ridhâ, jilid 2, hal. 57)
- Rasulullah saw bersabda, “Tentukanlah dalam (program) rumah kalian bagian dari al-Quran”.
- Rasulullah saw bersabda, “Wahai Salman, bacalah al-Quran, karena membacanya dapat menjadi penebus dosa”. (Jâmi’ al-Akhbâr dan al-Mustadrak, jilid 1)
- Imam Shâdiq as berkata, “Membaca al-Quran melalui Mushhaf dapat meringankan siksa kedua orang tua meskipun mereka kafir”. (Al-Kâfî, jilid 2, hal. 440)
- Rasulullah saw bersabda, “Orang-orang yang terhormat dari umatku adalah para pemikul al-Quran dan orang-orang yang beribadah di malam hari”. (Sirr al-Bayân fî ‘Ilm al-Quran, hal. 136)
- Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian menginginkan kehidupan orang-orang yang berbahagia, kematian para syahid, keselamatan pada hari penyesalan, naungan pada hari (Mahsyar) yang panas, dan petunjuk pada hari kesesatan, maka pelajarilah al-Quran. Karena ia adalah Kalâm Rahman, penjagaan dari setan, dan nilai lebih dalam timbangan”. (Al-Hayâh, jilid 2, hal. 155)
Merasakan Efek Lahiriah dan Fenomena Metafisika Melalui Al-Qur’an.
- Al-Anfal [8] dan At-Taubah [9] : Diriwayatkan dari Fudhail Al-Rassan, bahwa Imam Ja’far as berkata, “Barangsiapa membaca surah al-Anfal dan surah at-Taubah setiap bulan, niscaya kemunafikan tidak akan pernah masuk ke dalam hatinya dan dia akan termasuk ke dalam golongan pengikut Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.”
- Al-Isra’ [17]: Orang yang membacanya tidak akan meninggal dunia sebelum bertemu dengan Imam Mahdi as dan dia akan menjadi sahabatnya.
- As-Sajdah [32]: Orang yang membacanya akan bersama Nabi Muhammad saw dan Ahlulbaytnya as.
- Al-Ahzab [33]: Pada Hari Kiamat orang yang membacanya akan bersama Rasul saw dan isteri-isterinya.
- Yaasin [36]: Fadhilahnya banyak sekali. Dan barangsiapa membaca ayat “wa khalaqna lahum min mitslihi ma yarkabun” [QS. 36:42] selama 3 hari sebanyak 30 kali sebelum tidur, maka dia akan bertemu dengan Rasul saw, insyaAllah.
- Al-Jatsiyah [45]: Orang yang membacanya tidak akan melihat api neraka dan tidak akan mendengar jeritan penghuni neraka dan dia akan dikumpulkan bersama Rasul saw.
- Muhammad [47]: A. Para malaikat akan menggiring jenazahnya sampai mereka meletakannya di tempat aman di sisi Allah swt sehingga dia berada di dalam benteng-Nya dan benteng Muhammad saw. B. Mengetahui kondisi Ahlulbayt as.
- Al-Fath [48]: Salah satu fadhilahnya adalah bahwa orang yang membacanya seperti membait Nabi saw.
- Al-Hujurat [49]: Orang yang membacanya bagaikan orang yang berziarah ke Rasulullah saw.
- Al-Hadid [57]: Orang yang membacanya akan bertemu Al-Qaim as sebelum wafatnya dan akan idup berdampingan dengan Rasul saw di akhirat.
- Al-Hasyr [59]: Orang yang membacanya akan bertemu Al-Qaim as sebelum wafatnya dan akan hidup berdampingan dengan Rasul saw di akhirat.
- As-Shaff [61]; Orang yang membacanya akan bertemu Al-Qaim as sebelum wafatnya dan akan hidup berdampingan dengan Rasul saw di akhirat.
- Jumu’ah [62]: Orang yang membacanya akan bertemu Al-Qaim as sebelum wafatnya dan akan hidup berdampingan dengan Rasul saw di akhirat.
- Taghabun [64]: Orang yang membacanya akan bertemu Al-Qaim as sebelum wafatnya dan akan hidup berdampingan dengan Rasul saw di akhirat.
- At-Talaq [65] dan At-Tahrim [66]: Orang yang membacanya wafat di atas Sunnah Rasul saw.
- Al-Haqqah [69]: Imam Muhammad al-Baqir as berkata: “Perbanyaklah membaca surah al-Haqqah, karena membacanya dalam shalat-shalat wajib dan shalat-shalat sunnah merupakan bagian dari iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Surah tersebut diturunkan berkenaan Amirul Mukminin dan musuh beliau, Muawiyah. Allah tidah merampas agama orang yang membacanya hingga dia berjumpa dengan-Nya.
- Al-Ma’arij [70]: Orang yang membacanya akan memasuki surga bersama Nabi saw.
- Al-Jinn [72]: Imam Ja’far as berkata: “Barangsiapa memperbanyak membaca Qul Uhiya (surah al-Jinn), dia tidak diganggu kejahatan jin sepanjang hidupnya, (juga oleh) sihir mereka, dan tipu daya mereka, serta dia bersama Nabi Muhammad saw seraya mengatakan: “aku tidak ingin mengubah dari kedudukan ini dan berpindah darinya.”
- Al-Mudatsir [74]: Akan dikumpulkan bersama Nabi saw dan tidak akan ditimpa kesengsaraan selamanya.
- Al-Qiyamah [75]: Imam Muhammad al-Baqir as berkata: “Barangsiapa membiasakan diri membaca La uqsimu (surah al-Qiyamah) dan mengamalkannya, pada hari kiamat Allah membangkitkannya dari kuburnya bersama Rasulullah saw dalam sebaik-baik bentuk dan menyampaikan padanya berita gembira sampai dia melintasi al-shirat dan al-mizan.
- Al-Insan [76]: Kelak akan bersama Nabi saw.
- Al-Mursalat [77]: Allah swt akan mengenalkannya dengan Rasul saw.
- Al-Fajr [89]: Imam Ja’far as-Shadiq as berkata, “Bacalah surah al-Fajr dalam shalat wajib dan shalat sunnah kalian! Karena sesungguhnya surah al-Fajr adalah surah al-Husein bin Ali. Barangsiapa membacanya, dia akan bersama al-Husein pada Hari Kiamat kelak sederajat dengannya di surga. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijak.”
- Ad-Dhuha [93]: Mendapat syafa’at Nabi Muhammad saw.
- Al-Alaq [96]: Orang yang membacanya mendapat pahal berperang di jalan Allah swt bersama Rasulullah saw.
- Al-Bayyinah [98]: Orang yang membacanya terbebas dari syirik dan akan dimasukkan ke dalam agama Muhammad saw.
- Al-Adiyat [100]: Imam Ja’far as-Shadiq as berkata, “Barangsiapa membaca surah al-Adiyat serta berkesinambungan dalam membacanya, maka Allah akan membangkitkannya khusus pada hari kiamat bersama Amirul Mukminin (Imam Ali). Dan dia berada dalam ruangandengan para sahabat beliau.
- Al-Kautsar [108]: Imam Ja’far as-Shadiq as berkata, “Barangsiapa membaca inna a’thaina kal-kautsar (surah al-kautsar) dalam sholat-sholat wajib dan sunnahnya, Allah akan memberinya minum dari (telaga) Kaustar pada Hari Kiamat. Dan dia berbincang-bincang dengan Rasulullah saw dibawah pohon Thuba.”
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment